Wawancara dengan Christie Basil — designer dan founder dari Vezzo Studio
Beberapa waktu yang lalu, Dresshaus berbincang singkat dengan seorang wanita muda yang sangat menunjukkan kecintaannya pada dunia fashion, yang juga merupakan seorang desainer muda dari brand Vezzo Studio, Christie Basil.
Dunia fashion Indonesia semakin berkembang semakin harinya, banyak brand lokal yang bermunculan dengan kualitas yang tidak kalah bagus dengan produk luar negeri. Tentunya, era pandemi ini menjadi tantangan juga bagi para pemilik brand karena adanya perubahan kebiasaan berbelanja masyarakat, seperti beralihnya kebiasaan belanja offline menjadi online, ataupun penyesuaian model baju yang lebih banyak ke arah kasual. Hal-hal tersebut pun menyebabkan brand untuk terus memutar otak untuk mengembangkan kreativitas dalam memasarkan produknya — yang kini lebih minim wadah.
Pada wawancara kali ini, Dresshaus berbincang dengan Christie Basil yang menceritakan tentang pandangan dan pengalamannya dalam menjalankan bisnis fashion di era pandemi.
Bagaimana awal mula Anda tertarik untuk terjun ke dunia fashion?
Christie Basil: Pada awalnya saya juga tidak menyangka akan terjun ke dunia fashion, tetapi dari kecil saya memang suka menggambar dan suka fashion. Dari situ saya mencoba untuk mendalami dan explore skill saya, dengan mengambil kursus seni seperti menjahit, ilustrasi, musik, dan lain-lain, ternyata ketertarikan saya memang berada di fashion. Maka dari itu pada saat kuliah, saya mengambil jurusan itu. Setelah lulus pun saya melihat bahwa pasar fashion di Indonesia luas, sehingga saya memutuskan untuk berkecimpung di situ.
Kapan pertama kali Anda berani untuk membuat brand sendiri? Dan apa yang menjadi tantangan terbesarnya?
Christie Basil: Setelah lulus kuliah saya tidak langsung membangun brand, melainkan mematangkan terlebih dahulu pengetahuan bisnis saya. Saya kerja dahulu di sebuah perusahaan retail batik kurang lebih satu tahun, dan pada malamnya setelah kerja saya mengambil kelas bisnis. Setelah mencoba pengalaman kerja, baru saya memberanikan diri untuk membangun brand sendiri. Yang menjadi tantangan untuk saya adalah karena kita memulai dari nol, belum ada orang yang tau kita siapa, jadi cukup berat untuk membangun kepercayaan dari orang-orang di awal, termasuk juga awareness mereka akan brand saya. Menurut saya ini membutuhkan proses yang cukup lama untuk membangun kepercayaan tersebut.
Dengan memiliki dua brand dan menjadi content creator, bagaimana Anda membagi waktu untuk menjalani keduanya?
Christie Basil: Memang menurut saya cukup berat untuk membagi waktu untuk semuanya, karena selain mengurus dua brand yang saya miliki, saya juga masih harus mengurus akun TikTok dari brand-brand saya, dan juga akun personal saya sendiri. Yang susah sebetulnya bukan mengatur waktunya, melainkan mengatur fokus di setiap channel. Menurut saya, yang paling bisa dilakukan adalah dengan membangun tim dan mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut agar masing-masing bagian terlaksana dengan fokus.
Di sela-sela kesibukan Anda, seberapa sering Anda meluangkan waktu untuk sendiri? Dan kegiatan apa yang Anda lakukan untuk menghabiskan waktu luang?
Christie Basil: Secara pribadi saya merupakan orang yang suka membaca buku, dan saya selalu berusaha untuk tetap update dengan apa yang terjadi saat ini — saya banyak mengikuti orang yang saya idolakan, jadi di saat waktu kosong, saya menonton atau membaca konten terbaru mereka, sekaligus mempelajari kegiatan mereka yang menjadi insight.
Di masa pandemi ini, tentu banyak hal yang berubah, termasuk dengan cara bekerja dan produk yang diciptakan. Bagaimana penyesuaian Anda pada masa ini?
Christie Basil: Menurut saya di 2020 dengan adanya pandemi ini memberikan perubahan yang cukup besar dan tiba-tiba bagi semua orang. Kalau dari apa yang saya dapatkan ada 3 hal; yang pertama adalah selama pandemi ini masyarakat bukan berarti berhenti belanja, setelah saya meneliti bahkan mereka cenderung lebih konsumtif, namun dengan cara yang berbeda, seperti yang biasa berbelanja offline berubah menjadi online. Kedua, perkembangan teknologi itu sangat cepat terutama di media digital, sekarang banyak sekali platform yang bisa membantu bisnis kita, namun masih banyak orang yang masih nyaman dengan satu media saja misalnya Instagram atau Facebook, padahal sebetulnya banyak sekali media lainnya yang bisa digunakan, salah satu yang saya temukan adalah TikTok — dimana media ini dapat merangkul banyak audiens dengan waktu yang lebih cepat. Ketiga, karena semua orang berpindah dari offline ke online, disini saya belajar bahwa kita harus bisa lebih kreatif dari orang lain, misalnya jika kita menampangkan hasil karya kita itu sudah biasa, namun yang audiens ingin lihat adalah proses menuju hasil karya tersebut, masyarakat sekarang lebih ingin mengetahui cerita dibalik pembuatan sebuah karya. Dari tiga hal tersebut, saya belajar untuk mencoba mempergunakan platform-platform ini semaksimal mungkin untuk membantu brand saya.
Selain perubahan, tentu ada pembelajaran dari perubahan di era pandemi ini. Apakah pembelajaran terbesar yang Anda rasakan?
Christie Basil: Pembelajaran yang saya dapatkan — menurut saya ini tidak hanya diterapkan di era pandemi ini melainkan di segala situasi — yaitu apapun yang terjadi respon kita harus selalu positif. Mungkin adanya pandemi ini sebagian orang yang merasa hilang harapan, dan menjadi menutup diri. Namun jika respon kita positif, kita bisa selalu melihat hal ini sebagai kesempatan bagi kita untuk berkembang dengan cara yang berbeda. Dengan respon positif itu, kita bisa dapat melihat kesempatan yang orang lain tidak bisa temukan.
Adakah target yang ingin Anda capai di tahun yang akan datang?
Christie Basil: Untuk target, karena sekarang ini saya melihat perkembangan teknologi terutama di online sangat pesat, saya ingin bisa menggunakan semua platform digital yang ada agar bisa mendapat audiens yang lebih besar, bisa memberi dukungan lebih lagi untuk bisnis, dan bisa memberi edukasi yang lebih banyak bagi pengikutnya.
Sebutkan dalam 3 kata, Anda ingin orang mengenal Christie Basil sebagai sosok seperti apa?
Christie Basil: Sosok yang positif, kreatif, dan apresiatif.
-
Christie's outfit: Carol Dress in Rosegold & Livia Dres in Maroon by Vezzo Studio.
Hair & photo: Houzcall
3 comments
http://mewkid.net/when-is-xuxlya2/ – Amoxicillin 500mg Buy Amoxicillin cje.ridb.dresshaus.com.ehw.ku http://mewkid.net/when-is-xuxlya2/
http://mewkid.net/when-is-xuxlya2/ – Buy Amoxicillin Online Without Prescription Amoxicillin ovm.gnwj.dresshaus.com.tmw.je http://mewkid.net/when-is-xuxlya2/
http://mewkid.net/when-is-xuxlya2/ – Amoxicillin Online Amoxicillin No Prescription jte.auzb.dresshaus.com.npz.dz http://mewkid.net/when-is-xuxlya2/